Kota kuno dari peradaban suku Maya, Holtun atau Head of Stone yang tersembunyi selama berabad-abad akhirnya ditemukan. Kota ini ditemukan di hutan hujan Guatemala.
Menurut penelitian, peta 3D mampu memperlihatkan ratusan bangunan yang tertutup pohon. Ternyata warga setempat telah mengetahui keberadaan bangunan besar yang tersembunyi di balik hutan itu.
Namun, kini, para arkeolog bisa menemukan kota hilang itu. Bermodal GPS dan perangkat elektronik canggih, para arkeolog berhasil melacak lokasi kota itu beserta sebuah piramida tujuh tingkat.
Arkeolog pimpinan peneliti Brigitte Kovacevich dari Southern Methodist University mengatakan, beberapa bangunan dipakai sebagai tempat penguburan raja. “Para arkeolog seringkali mencari piramida atau kuil terbesar guna menemukan makam raja”.
Namun, pada 300-600 sebelum masehi (SM), raja bukanlah pusat kebudayaan.
“Mungkin saja raja dikubur dalam rumah biasa,” papar Kovacevich. Hal inilah yang menjadi penyebab banyak raja suku Maya luput dari para arkeolog, lanjutnya.
Holtun berukuran panjang satu kilometer dan lebar 0,5 kilometer. Holtun menjadi salah satu pusat kebudayaan suku Maya serta tempat bermukim dua ribu warga.
Saat ini, bangunan itu terkubur tanah dan pepohonan dan hampir sulit terlihat mata telanjang.Para peneliti ingin segera memulai penggalian dan meneliti bangunan itu, termasuk piramida yang menjadi pusat kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar