Soimah Pancawati ingin mengubah imej seorang pesinden yang buruk di mata masyarakat. Menurut dia, sejak dulu ada anggapan buruk soal profesi sinden. Ia pun berusaha untuk memperbaikinya.
“Orang kan dulu anggap sinden itu cuma deprok tok (duduk saja), bisa dibawa dalang, sinden yang bisa dibawa-bawa. Padahal sebenarnya nggak gitu. Sinden itu ya pekerja seni. Aku bukan sinden yang bisa dibawa-bawa,” kata Soimah, kemarin.
Karena imej sinden masih kurang baik, ia pun teringat kejadian beberapa tahun ke belakang. Anak kelima dari tujuh saudara ini pernah diiming-imingi uang Rp 1 miliar agar mau diajak ‘tidur’ oleh seorang pengusaha di Kalimantan.
“Yang bikin aku syok ya itu, Mas. Pernah diajak tidur dengan hadiah uang satu miliar,” ungkap pesinden yang pernah tampil di New York, AS, itu.
Perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah, 29 September 1980 ini punya cara khusus agar c itra sinden tetap baik. Selain terus menyampaikan citra sinden yang baik dia juga tidak menutup diri dengan belajar aliran musik lain.
“Aku pengen membuktikan nggak semua sinden seperti itu. Aku tetap harus membawa nama baik sinden, jangan sampai nama sinden rusak gara-gara satu atau dua orang,” tukas Soimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar