Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, pemerintah telah menginstruksikan Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang, untuk memantau kondisi warga Indonesia pasca kejadian bencana tsunami di negeri itu. Ia mengaku kesulitan melakukan komunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, M Luthfi karena sinyal telepon masih terganggu. "Kita bergerak secepat mungkin," kata Marty usai pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jumat 11 Maret 2011.
Warga Indonesia yang berada di Jepang total sekitar 31.517 orang, terdiri dari 24 ribu berada di Tokyo dan 6.700 orang berada di Osaka. Warga Indonesia di Tokyo terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak kurang lebih 14 ribu orang, profesional hampir 2 ribu orang, anak buah kapal 3.150 dan mahasiswa 2.200 orang.
Langkah yang dilakukan kedutaan besar, pada tahap pertama adalah memastikan data seluruh warga Indonesia di Jepang untuk selanjutnya memastikan keberadaan mereka. Marty mengaku sudah melaporkan perkembangan kondisi warga Indonesia di Jepang kepada Presiden SBY. Pemerintah juga akan segera membuka nomor posko di Kementerian Luar Negeri. "Jadi bagi Warga Indonesia yang memiliki keluarga disana apa sedang berkunjung bisa menghubungi posko," katanya.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah memberikan peringatan kepada pemerintah daerah. Peringatan ini disampaikan kepada warga yang tinggal di pesisir pantai. "Informasinya langsung bergerak disampaikan ke daerah," ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar