Salah satu reaktor nuklir di perusahaan listrik Tokyo Electric Power Corp. (Tepco) di Fukushima Daiichi bocor akibat gempa 8,9 richter kemarin. Pemerintah Jepang yang telah meninjau pembangkit listrik yang rusak akibat gempa di wilayah Fukushima membenarkan informasi itu.
Ada radiasi kecil yang bocor dari salah satu reaktor setelah sistem pendinginnya rusak akibat guncangan hebat kemarin. Radiasi itu muncul ketika teknisi melepaskan uap dari reaktor untuk menurunkan tekanan dan supaya tidak meleleh.
"Ada kemungkinan materi radioaktif dari reaktor bocor tetapi jumlahnya sedikit dan diperkirakan tertiup angin ke arah laut," kata Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam jumpa pers, Jumat (11/3).
Perusaan listrik Tepco berlokasi di 240 kilometer sebelah utara Tokyo dan sekitar 64 kilometer dari pusat gempa berkekuatan 8,9 richter di bagian utara timur Jepang kemarin.
Pemerintah telah mengevakuasi 3.000 orang warga yang tinggal dalam radius 3,2 kilometer dari pembangkit listrik nuklir itu, tetapi kantor berita Kyodo menyebut 20.000 orang yang dievakuasi. Evakuasi dilakukan sebagai langkah pencegahan setelah sistem pendingin reaktor rusak. Kini, penduduk dalam radius 10 kilometer juga diminta mengevakuasi diri.
Jepang memiliki 55 reaktor nuklir yang menyediakan sepertiga listrik negara. Sebelas reaktor di empat pembangkit listrik langsung padam secara otomatis setelah terguncang gempa. Tetapi, sistem pendinginnya gagal berfungsi, karena meningkatnya tekanan pada reaktor.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan kemarin langsung mengumumkan keadaan darurat nuklir. Langkah ini sesuai dengan hukum di Jepang, yakni pada saat sistem pendinginan reaktor nuklir rusak, maka darurat nuklir harus diumumkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar