Rabu, 23 November 2011

Hot, Di Belanda Cewek Hajar Cowok | Cewek Jalanan Berkuasa di Belanda

Di Belanda Cewek Hajar Cowok | Cewek Jalanan Berkuasa di Belanda - Penelitian terbaru di Belanda menyatakan bahwa cewek-cewek yang suka nongkrong di jalanan lebih agresif ketimbang cowok-cowoknya.

Jika sebelumnya cowok-cowok yang ditakuti, sekarang cewek-ceweknya lebih disegani, karena lebih ganas. Di jalan atau di kendaraan umum, justru sekarang cewek-cewek ini yang senang memancing keributan.

Mereka biasanya sengaja memanjangkan kuku untuk menyakiti korban-korbannya. Merekalah dan memancing dan mengajak ribut para cowok.

Buat mereka, berkelahi dan menghajar laki-laki bisa menaikkan gengsi. Sebaliknya, buat laki-laki dipukuli oleh perempuan, sangat menjatuhkan gengsi.

Yang berbeda, kalau laki-laki preman sedang membuat keributan di tempat umum, melampiaskan kemarahan dengan merusak benda apa saja, merusak fasilitas umum, mencorat-coret, dsb.

Sedangkan para cewek kini melampiaskan kemarahan terhadap sesama manusia dengan menjambak, menonjok, menendang, dst. Yang menggelikan, cewek-cewek ini menganggap unjuk kesangaran mereka sebagai bentuk “emansipasi”. Jadi, seperti mengejar “karier”, mereka melakukan tindak kekerasan di jalan agar dianggap “setara” dengan cowok.

Sekarang, satu dari 100 cewek usia 12-17 tahun di Belanda, terlibat atau jadi tersangka tindak kejahatan dan kekerasan. Demikian hasil penelitian Departemen Kehakiman.

Yang dicari cewek-cewek ini, selain “emansipasi” tadi, adalah “rasa hormat” dari sekeliling. Dengan bertindak agresif, sangar, mereka merasa ditakuti, dihormati. Penyelesaiannya adalah dengan memberi mereka apa yang mereka cari: rasa hormat. Contohnya ya cewek yang super galak, super agresif , dan hobi cari ribut.

Ia juga berusaha memperoleh rasa hormat dari teman-temannya dengan sebanyak mungkin berhubungan seks dengan cowok.

Menurut mereka, teman-temannya jadi menganggap dia hebat dan menghormatinya. Suatu hari, salah satu petugas konseling mengetahui cewek ini ternyata hobi masak. Dia kemudian menugasinya menjadi koki di Pusat Bimbingan Konseling Remaja.

Remaja-remaja di sana jadi menghormati cewek ini karena dia pinter masak dan bersedia masak buat semua remaja di sana. Akhirnya kelakuan si cewek tadi berubah, dari kelakuan negatif ke positif.

Sumber: kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar